October 19, 2016

INFOJADI | 5 Tempat Bagi Traveller Jika Mengunjungi Nias

InfoJadi - Di lepas daratan Sumatera Utara ada pulau kecil bernama Nias. Pulau yang lengkap dengan pesona wisata, dari budaya sampai bentang alam yang aduhai.

Nias berada di bagian barat dari Pulau Sumatera, berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Luasnya sekitar 5.625 km persegi dengan penduduk mencapai 700 ribu jiwa lebih. Soal pariwisata, Nias tak bisa dipandang sebelah mata.

Nias merupakan gugusan pulau yang terdiri dari 132 pulau. Ada 5 kabupaten kota, yakni Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Barat dan Kota Gunung Sitoli.

Dalam catatan detikTravel, Kabupaten Nias punya banyak destinasi wisata, Nias Selatan paling banyak 40 dengan lompat batu yang paling terkenal di sana, Nias Utara ada 12, Nias Barat ada 3 dan Gunung Sitoli ada 10.

Meski begitu, tak sedikit destinasinya belum digarap dengan maksimal oleh pemerintah. Tapi jika memasukan Nias sebagai daftar destinasi liburan kamu selanjutnya, maka kamu tidak salah.

Disusun detikTravel, Kamis (20/10/2016) jika kamu tidak punya banyak waktu saat liburan ke Nias, setidaknya datangilah 5 destinasi ini:

1. Pantai Pulau Tello dan Lagundri

Ombak di Nias sudah diakui kegaharannya oleh dunia (Leonardo del maffeo/dTraveler)Ombak di Nias sudah diakui kegaharannya oleh dunia (Leonardo del maffeo/dTraveler)

Pantai Pulau Tello dan Lagundri ini berlokasi di Kabupaten Nias Selatan. Kedua pulau ini memiliki persamaan, dua-duanya adalah surga para peselancar dunia!

Menuju Pulau Tello, kamu dapat menyewa boat yang berangkat dari Pelabuhan Nias Selatan. Sedangkan Pantai Lagundri, posisinya di teluk yang berjarak sekitar 12 km dari Telukdalam, ibukota Kabupaten Nias Selatan.

Kedua pantai ini memiliki ombak yang sangat menantang. Di Pantai Tell tinggi ombaknya mampu mencapai 6 meter. Sedangkan di Pulau Lagundri, lipatan gelombang yang tingginya mampu mencapai 7 hingga 10 meter dengan lima tingkatan.

Tak ayal, kedua pantai tersebut kerap kali masuk dalam list para peselancar dunia. Mereka yang main ke Nias, pasti datang kedua tempat ini. Yang harus diingat, ombaknya yang cukup kuat dan liar tidak begitu pas jika dijajal oleh peselancar pemula.

2. Desa Bawomataluo



Selain surfing, apalagi yang terkenal di Nias? Iya, jawabannya adalah Lompat Batu. Suatu tradisi luhur yang sempat diabadikan dalam pecahan uang kertas Rp 1.000. Itu bisa kamu lihat pakai mata kepala sendiri di Desa Bawomataluo, Nias Selatan.

Desa Bawomataluo masih melestarikan tradisi dan ajaran leluhurnya, termasuk salah satunya adalah Lompat Batu. Tradisi ini adalah alat ukur untuk memantaskan seorang menjadi seorang pria dewasa. menjadi pria yang sudah matang, dari fisik, mental dan pikiran. Sedangkan di zaman dulu, merupakan suatu tes bagi calon prajurit kerajaan.

Lompat Batu, tradisi luhur di Desa Bawomataluo (Afif/detikTravel)Lompat Batu, tradisi luhur di Desa Bawomataluo (Afif/detikTravel)


Dalam Lompat Batu, tantangannya melompati batu setinggi 2,1 meter. Mereka yang akan melompatinya akan berlari, lalu menginjak pijakan batu kecil dan melontarkan badan ke udara melewati batunya. Keren!

Melihatnya sih mudah, tapi nyatanya tidaklah begitu. Ada yang nyangkut di tengah, paling parah mendarat dengan posisi kaki yang salah dengan risiko maksimal patah tulang. Lompat Batu bukanlah sembarang tradisi.

3. Pulau Asu



Jangan mengernyitkan dahi dulu saat membaca nama Pulau Asu. Pulau ini berada di bagian Nias Barat yang usut punya usut, merupakan salah satu pulau terdepan di Indonesia. Pulau kecil yang hanya dihuni puluhan orang saja, tapi bakal membuat kamu enggan pulang dari sana.

Selamat datang di Pulau Asu (@AsuCampSurfClub/Facebook)Selamat datang di Pulau Asu (@AsuCampSurfClub/Facebook)


Perjalanan ke Pulau Asu dapat dari Gunung Sitoli ke Kota Sirombu, selama 2 jam. Lalu naik boat lagi selama 2 jam. Perjalanan yang melelahkan, tapi cucuran keringat akan terbalas impas. Pulau berpasir putih dengan air yang jernih bergradasi biru, menyambut kita!

Pulau Asu sangat mempesona. Bukan cuma pantai, tapi bawah lautnya juga. Lihatlah terumbu karang beraneka ragam dan berwarna-warni, serta ikan-ikan yang menggemaskan. Bikin lupa daratan.

Bagi yang mau main surfing, Pulau Asu siap memuaskan hasrat adrenalin. Pulau Asu memiliki ombak dengan tinggi 4 sampai 7 meter dan panjang ombak mencapai 200 meter. Tak ayal, peselancar dari luar negeri betah tinggal di Pulau Asu sampai 1 bulan lamanya hanya demi bermain ombak, serta menikmati kehidupan yang syahdu di sana.

4. Museum Pusaka Nias


Traveler yang suka sejarah, maka Nias adalah 'tempat bermain' yang asyik. Pelajarilah sejarah tentang kehidupan Nias dari waktu ke waktu, dari zaman megalitikum sampai zaman kerajaan di Museum Pusaka Nias.

Museum Pusaka Nias dibangun oleh seorang misionaris yang bernama Johannes Hammerle. Dia datang ke Nias di tahun 1971, menetap di sana dan membangun Museum Pusaka Nias. Sebab selain menyebarkan agama, dia pun tergerak hatinya untuk menyelamatkan benda-benda bersejarah di Nias.

Ada sekitar 6 ribu koleksi di Museum Pusaka Nias. Batu-batu megalitikum yang berbentuk ukiran dan dijadikan perkakas rumah tangga di zaman dulu. Jangan lewatkan juga, melihat benda-benda yang dianggap sakti.

Pedang Tologu yang diyakini punya kekuatan magis (Afif/detikTravel)Pedang Tologu yang diyakini punya kekuatan magis (Afif/detikTravel)

Ada Oroba Buaya atau baju perang yang terbuat dari kulit buaya. Lalu ada pedang Tologu, yang dipakai untuk berperang di zaman dulu dan dipercaya mengandung kekuatan magis di dalam bola rotan di bagian sarung pedangnya. Terdapat pula, peti mati khusus bangsawan dengan berbagai bentuk unik seperti menyerupai naga.

Tahukah kamu, kalau ternyata orang-orang Nias adalah pemburu kepala. Maka lihatlah patung Siraha Horo, suatu patung yang dipercaya dapat 'membersihkan diri' dari dosa setelah berburu kepala!

Museum Pusaka Nias buka dari hari Selasa sampai Sabtu dari pukul 08.00 WIB sampai 16.30 WIB. Tiket masuknya hanya Rp 2 ribu saja.

5. Pantai Toyolawa

Di Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara terdapat pantai yang masih sepi pengunjung dan punya keunikan. Namanya pantai Toyolawa yang memiliki pantai dengan pasir kemerahan!

Kamu akan disuguhi dengan hamparan pasir merah yang luas dan deburan ombak yang cukup kencang. Deretan pohon kelapa sepanjang pantai menambah elok pandangan. Pantainya pun masih terhitung sepi, jadi serasa milik pribadi.

Asyiknya, kontur pantai yang landi membuat kamu dapat bersantai maksimal. Kadang jika beruntung dan cahaya matahari sedang bagus-bagusnya, warna merahnya terlihat begitu jelas. Saingannya Pantai Pink nih!

Sumber Detik