November 8, 2016

INFOJADI | Ini Respon Dinsos Surabaya Terhadap Nenek Yang Jualan Koran Di Jalan

InfoJadi - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya sudah menemui Mbah Temuati dan keluarganya. Mbah Temuati yang berusia 78 Tahun diminta tidak lagi berjualan di traffic light Klampis, karena membahayakan jiwanya.


"Sesuai arahan Bu Wali Kota (Tri Rismaharini) bahwa di Surabaya memang harus bersih dari aktivitas gelandangan, pengemis, pengamen maupun pedagang di traffic light," kata Kepala Dinsos Surabaya Supomo kepada detikcom, Selasa (8/11/2016).

Mbah Temuati diminta tinggal di rumah dan nanti akan mendapat perhatian dari Pemkot Surabaya. "Rawan sekali, kan banyak kendaraan di sana. Kita minta keluarganya menjaga dan mengawasi Mbah Temuati agar tidak jualan koran lagi," kata Supomo.

Tak hanya itu, Dinas Sosial juga telah menawarkan membawa Mbah Temuati ke Griya Werdha agar perawatan dan pengawasannnya bisa lebih maksimal. "Kan lebih manusiawi, daripada Mbah Temuati jualan di jalan di usia segitu. Ngga tega kita melihatnya," terang Supomo.

Namun tawaran Dinas Sosial itu ditampik pihak keluarga Mbah Temuati. "Kita nggak masalah, ya kita justru terima kasih jika keluarganya masih mampu menjaga dan merawatnya," kata Supomo.

Kini Mbah Temuati memang sudah tidak lagi jualan koran di jalan. Dinas Sosial saat ini sudah mendata Mbah Temuati untuk masuk program permakanan Pemkot Surabaya. "Tapi saat ini kita kirim beras rutin tiap bulan dari sedekah kawan-kawan pegawai Dinas Sosial sendiri," ungkap Supomo.

Sedekah ini merupakan bagian dari Personal Social Responsible (PSR) yang sudah berjalan empat tahun. PSR ini menggalang dana dari sedekah para pegawai Dinas Sosial yang digunakan untuk membantu mereka yang membutuhkan dalam waktu cepat atau mendesak.

"Pemkot sudah mengalokasikan, tapi kan tetap ada prosesnya. Seperti lelang pengadaan misalnya. Nah, kalau PSR kan lebih luwes karena bisa sewaktu-waktu memberikan bantuan dengan cepat, contohnya satu karung beras rutin bulanan untuk Mbah Temuati ini," paparnya.

Mbah Temuati ini bila sesuai data KTP beralamat di Krembangan Mesigit 1/48, Surabaya. Namun karena usianya yang sudah renta, Mbah Tumiati memilih tinggal di rumah kedua anaknya di Keputih Tegal. Anak pertamanya Alikin dan yang kedua perempuan bernama Suslindah memang berada di Keputih Tegal.

Foto Mbah Temuati memang sempat menjadi viral di media sosial karena jualan koran di pertigaan kawasan Klampis pada Rabu 7 September 2016. Netizen banyak yang menyayangkan dan menaruh simpati karena usia yang sudah renta tetapi masih mencari nafkah dengan jualan koran.

Sumber Detik.com