December 16, 2016

INFOJADI - 50 korban yang luka luka di Turki Aleppo

INFOJADI 
Lebih dari 50 korban luka akibat konflik Aleppo, Suriah telah dibawa ke wilayah Turki untuk mendapat perawatan medis lebih layak. Para korban luka ini dievakuasi bersama ribuan warga sipil dan pemberontak dari Aleppo di bawah kesempakatan evakuasi yang tercapai pekan ini.

Dengan menumpang puluhan bus dan ambulans, ribuan warga sipil telah bergerak meninggalkan Aleppo sejak Kamis (15/12) waktu setempat untuk Evakuasi itu merupakan bagian dari kesempatan yang dicepai Turki, Rusia dan kelompok pemberontak Suriah.

Dalam kesepakatan yang mengatur soal gencatan senjata dan upaya evakuasi itu, seperti dilansir AFP, Jumat (16/12/2016), rezim Presiden Bashar al-Assad diperbolehkan mengambil kendali penuh atas Aleppo yang dikuasai pemberontak selama beberapa tahun terakhir.

"Sejak dimulainya evakuasi, lebih dari 50 korban luka parah telah dibawa ke Turki. Semuanya (korban luka) adalah warga sipil ... dari Aleppo yang dikepung," terang Presiden Bulan Sabit Merah Turki, Kerem Kinik, kepada AFP di perlintasan perbatasan Cilvegozu, Turki yang berseberangan dengan pos perbatasan Bab al-Hawa, Suriah.

Di lokasi yang sama, seperti dilansir Reuters, Direktur Divisi Tanggap Darurat pada Kementerian Kesehatan Turki, Hasan Aydinlik, menuturkan ada 55 korban luka dan sakit yang sudah masuk perlintasan perbatasan Turki. Dari jumlah itu, salah satu korban luka akhirnya meninggal dunia di rumah sakit. Sedangkan empat orang lainnya, termasuk satu anak-anak, kini dalam kondisi serius di rumah sakit setempat.

Turki berusaha membantu proses evakuasi warga sipil dari Aleppo, sembari membuka perlintasan perbatasannya untuk korban luka. Kinik menyatakan, beberapa organisasi nonpemerintah (NGO) Turki telah mempersiapkan 10 ribu tenda di dekat perbatasan Turki, yang masih masuk wilayah Suriah.

"Menurut Wali Kota Aleppo, 70 ribu orang akan dievakuasi dalam operasi ini," ucapnya.

"Skenario terburuk kami adalah 30 ribu orang (ditampung) di kamp IDP (internally displaced people/pengungsi internal) di Idlib. Itu bukan kamp milik Turki. Kami hanya mendukung NGO-NGO Suriah di dalam wilayah Idlib, agar mereka bisa mengelola kamp IDP mereka," imbuh Kinik.