InfoJadi - Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno meminta agar kasus teror order fiktif Go-Food yang menimpa Julianto dan Ahmad Maulana alias Dafi (28) ditindak.
"Itu (korban) kasihan, nipu sekali. Bagaimana orang datang memberikan (struk) order Rp 1 juta lebih, tapi orangnya nggak merasa order. Tapi karena diambil identitasnya secara digital sehingga ditekan, diteror seperti itu. Banyak yang dirugikan karena perilaku," kata Sandiaga kepada wartawan, Sabtu (8/7/2017).
Tanpa tindakan tegas, bullying menurut Sandiaga akan terus berulang. Dia juga menyarankan agar akun pelanggan layanan ojek aplikasi yang melakukan order fiktif diblokir.
"Ini merupakan digital bullying yang harus ditindak tegas. Kita lihat fenomena ini tidak akan berkembang kalau ada tindakan tegas baik dari penyelenggaranya atau aparat. Pelakunya harus ditindak tegas dan di- banned tidak boleh melakukan layanan digital," imbuh Sandiaga.
Julianto dan Dafi mengalami 'teror' order makanan fiktif driver ojek online. Dari pengakuan keduanya, mereka sama-sama berkenalan dengan seorang wanita berinisial A.
Awal teror order fiktif Go-Food itu diduga juga karena asmara. Entah apa tujuannya, penolakan cinta A oleh pria pujaannya itu menjadi awal mula serangan teror order fiktif Go-Food.
Soal kasus ini, manajemen GO-JEK mengimbau agar peristiwa yang merugikan mitranya itu tidak terulang kembali.
"GO-JEK mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuat order palsu yang bermaksud merugikan mitra driver atau pelanggan lainnya," kata manajemen GO-JEK melalui keterangan tertulis.
Sumber : Detik.com || PojokQQ.com || JadiQQ.com