August 13, 2017

InfoJadi - Cerita 17 Orang Banting Tulang Demi Air Mancur Menari di Monas

InfoJadi - Jakarta - Pembawa acara peresmian Air Mancur Menari di Monumen Nasional (Monas) memanggil Petugas Pemelihara Bangunan dan Mekanik Elektronik. Naiklah tujuh belas orang ke atas panggung dengan seragam serba hitam dan sepatu boot.


Ke tujuh belas orang ini akan diberi penghargaan oleh Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Mereka berjasa karena telah membangkitkan kembali air mancur yang sempat mati.

Dulu, sekitar tahun 2005, Gubernur Sutiyoso meresmikan Air Mancur Pesona. Setelah itu, pada 2009 air mancur tersebut tidak berfungsi, kolam pun menjadi sarang nyamuk.

Lama terbengkalai, Pemerintah DKI Jakarta ingin kembali mengaktifkan air mancur tersebut. 17 orang inilah yang berusaha membersihkan kolam dan mengaktifkan kembali pompa.

"Kita angkut lumpur, kurang lebih dua bulan. Setelah itu pengecekan mesin pompa, kemudian ke lampu," ucap salah satu petugas bernama Budi (40), di Monas setelah mendapat penghargaan, Sabtu (12/8/2017).

Setelah kolam bersih dari lumpur, Budi Kaget karena kabel di sekitar kolam tiba-tiba hilang. Kemungkinan besar kabel-kabel tersebut telah dicuri oleh orang tidak bertanggung jawab.

"Karena kabel sudah nggak ada, kabel diganti baru semua. Lampu ada sekitar dua ratus berapa yang mati," ujar Budi.

Budi merasakan perjuangan selama tiga bulan melawan panas Jakarta. Saat terik matahari menyengat, dia harus tetap bekerja untuk menyelesaikan air mancur.

"Jam kerja pagi, jam tujuh sampai jam lima sore, kemudian di lapangan bisa sampai malam. Bisa sampai jam sembilan, bisa sampai jam sepuluh. Tergantung kitanya," ucap Budi.

Mereka mengerjakan Air Mancur Menari tidak dengan paksaan. Berawal dari penasaran, akhirnya mereka kerjakan air mancur tersebut.

"Awalnya coba-coba perbaiki, ternyata masih bisa. Akhirnya Pak Sabdo (Kepala Kantor Pengelola Kawasan Monas) dapat dana dari Gubernur sekitar 300 juta berbentuk barang. Seperti kabel, dll," ucap Budi.

Saat diwawancarai, Budi ditemani oleh dua rekannya Aldi (23) dan Yuli (32). Mereka bertiga merasa puas atas apa yang telah mereka capai.

"Alhamdulillah puas banget lah kita. Apalagi pas ngerjain itu sambil panas-panasan," ujar Yuli.

Mereka menitip pesan kepada pengunjung Monas yang akan menonton Air Mancur Menari. Mereka meminta agar pengunjung tidak merusak apa yang telah berhasil mereka kerjakan.

Merekalah yang nanti akan merawat Air Mancur Menari itu. Setiap ada kerusakan mereka pula yang repot.

"Jangan sampai dirusak. Mudah mudahan masyarakat tidak merusak apa yang telah dikerjakan," kata Aldi.
(aik/nvl)

Sumber : Detiknews/POJOKQQ/JADIQQ