InfoJadi - Jakarta - Simpang Susun Semanggi baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri mengatakan pembangunan jalan bersusun seperti Simpang Susun Semanggi memang diperlukan untuk mengurai macet di Jakarta.
"Ya ini kan berartikan kalau dalam pemerintahan Pak Jokowi memang kan dalam infrastrukturnya banyak yang dilakukan antara lain ya ini Simpang Susun Semanggi ini," ujar Megawati di kolong Simpang Susun Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (17/8/2017).
Megawati mengatakan kemacetan di Jakarta selalu dikeluhkan masyarakat. Bahkan sejak Megawati menjadi presiden, ia merasa kawasan Semanggi yang dibangun tak lagi bisa menampung kendaraan.
"Karena memang sudah jauh hari, ketika saya masih presiden itu saya sudah melihat tidak memungkinkan, Semanggi ini yang dibuat oleh Soekarno menampung kendaraan sehingga kan kemacetan itu pasti akan semakin terjadi," kata Megawati.
Megawati menjelaskan yang menjadi persoalan kemacetan ialah lonjakan kendaraan. Sehingga harus ada pemikiran antara ruas jalan yang dibangun dengan jumlah perusahaan otomotif.
"Nah, tetapi juga persoalan yang saya pikirkan dan saya juga bicara dengan presiden harus diimbangi sebenarnya dengan jumlah kendaraan," jelasnya.
Jika lonjakan kendaraan itu tak dibendung, kemcetan di Jakarta makin menjadi. Menurut prediksinya tahun 2025 Jakarta tidak akan bergerak.
"Ini kalau jumlah kendaraan sampai hari ini dibiarkan dalam artian tidak diimbangi dengan panjang jalan yang ada di seluruh Jakarta maupun di Pulau Jawa," terangnya.
"Ini saya rasa barangkali 2025, ya kemacetan bukan macet lagi malah tidak bisa bergerak. Jadi harus ada konektifitas antara industri otomotif," lanjut dia.
Megawati menceritakan dirinya pernah membuat survei mengenai kemacetan. Jika tidak segera dilakukan pembangunan jalan bersusun dan lonjakan motor khususnya tidak ditahan maka kemacetan akan terus bertambah.
"Saya sendiri juga sudah pernah membuat survei jadi kalau nanti panjang jalan seluruh Jawa ini sudah dibuat baik namanya bersususn seperti ini. Begitu dengan kecepatan terutama jumlah motor ya kalau dilihat sekarang ini luar biasa sekali jadi sudah harus ada solusi alternatif yang dilakukan oleh pemerintah," tutupnya.
Sumber : Detiknews/POJOKQQ/JADIQQ