InfoJadi - Magelang - Hujan yang beberapa hari terakhir mengguyur Kabupaten Magelang membuat para petani mengeluh. Karena kondisi cuaca membuat harga potongan tembakau turun.
Petani tembakau Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Imron, mengatakan harga daun terbaik atau daun hulu tanaman tembakau, jika dalam cuaca normal tanpa hujan bisa mencapai Rp 100 ribu per kilogram.
"Tapi untuk saat ini, yang terjual Rp 50 ribu per kilogram sangat sulit," kata Imron, di Deyangan, Jumat (6/10/2017).
Dia menjelaskan, penurunan harga tersebut disebabkan turunnya tingkat kohesi tembakau akibat turunnya hujan.
"Daun yang seharusnya sudah tua dan siap panen, akan mudik lagi karena hujan, meski kering sampai kering tapi isi kadungannya berbeda," kata Imron.
Menurutnya, dilihat dari saat penanaman tembakau ada dua waktu yang berbeda, yaitu di bulan Mei dan tanaman kedua di bulan Juni.
Untuk tembakau yang ditanam di bulan Mei sudah dipanen sebelum hujan, sedangkan bulan depan masih setengah batang, untuk daun yang belum dipanen.
"Penanaman awal di bulan Mei sudah dipanen dan kualitasnya lebih baik karena hujan belum turun, sedangkan tanaman kedua, masih banyak yang belum dipanen, meski kering saat dikeringkan tapi kualitasnya rendah," katanya. jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Eko Widi, mengatakan, masih banyak tembakau yang belum dipanen sampai sekarang. Kegiatan pengolahan tembakau, mulai dari menebang sampai pengeringan masih banyak dilakukan di beberapa tempat.
"Rata-rata tembakau yang dipanen sesuai umur tanaman alias tidak dipanen lebih cepat meski hujan telah turun. Lalu tembakau diolah dan dikeringkan sebanyak mungkin, jelas hasil panen dari kedua kualitas tersebut menurun," kata Eko.
Ia menyebutkan, Kabupaten Muntilan merupakan salah satu daerah dengan banyak petani tembakau. Saat ini, menurut dia, masih banyak petani yang mengeringkan tembakau dan belum memanen hasil panen mereka.
Sumber : Detiknews/POJOKQQ/JADIQQ