InfoJadi - PT Ratu Prabu telah menghadap Pemprov DKI Jakarta guna mengajukan rencana pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Jakarta dan sekitarnya sepanjang 223 kilo meter (km). Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pun menyambut baik rencana tersebut
Namun Kementerian Perhubungan meminta agar pihak Ratu Prabu melakukan kajian yang lebih jelas. Dananya investasinya pun diimbau agar lebih realistis.
Sandi pun sepakat dengan Kementerian Perhubungan. Dia pun menegaskan bahwa pihaknya akan kembali mengkaji proposal yang diajukan khususnya dari sisi nilai investasi.
"Saya setuju harus realistis, nanti kita lihat dan kita bantu dari segi realisasinya," tuturnya di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (5/1/2017).
Adapun nilai investasi dari proyek tersebut diperkirakan mencapai US$ 25 miliar. Jika dihitung angka itu setara dengan Rp 337,5 triliun (kurs Rp 13.500).
Jangan Lupa Baca Juga : Terpidana Korupsi P2SEM Hidup Bebas di Malaysia, Kok Bisa?
Kendati begitu Sandi mengatakan, Ratu Prabu mengajukan proposal tersebut dengan hasil kajian yang sudah dilakukan selama 2 tahun dengan menggandeng konsultan internasional. Kajian tersebut diserahkan kepadanya dalam bentuk tumpukan data kemarin di kantornya.
"Dia datang dengan 4 volume tumpukan data yang sudah dilakukan selama 2 tahun. Mereka menunjuk konsultan internasional, jadi mereka betul-betul secara komprehensif mempersiapkan untuk itu jumlahnya tentunya," tegasnya.
Sebelumnya, Direktur Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zamrides mengatakan pihaknya belum banyak melakukan diskusi dengan pihak dari Ratu Prabu. Termasuk soal investasi yang akan digelontorkan nantinya.
"Belum jelas (investasinya). Kita harus pertanyakan juga ke mereka, kalau memang serius, investasinya kira-kira berapa. Misalkan satu lintas itu berapa, mereka sanggup enggak nanti," paparnya.
Tapi, dia memastikan rencana pembangunan proyek ini tidak akan membebani APBN. "Swasta semua, mereka maunya seperti itu," tutupnya.
Sumber : Detik.com || PojokQQ || JadiQQ