Seorang
pemimpin, termasuk juga di kepolisian, kelihatannya perlu sering turun
ke lapangan sampai bisa tahu dengan cara langsung apa yang ditangani
anak buahnya. Apa yang ditangani oleh Kapolda ini sesekali bisa
dicontoh. Ia menyamar jadi warga umum dan memergoki polantas tengah
lakukan sistem tilang “damai”.
Kapolda Kalimantan barat
Kapolda Kalimantan barat
Brigjen Arief Sulistyanto pernah memergoki anggota polantas tengah lakukan sistem tilang “damai” di Pos Lalu dekat satu pasar.
Arief, pada saat itu, berbarengan
istrinya naik motor. Ia yang menyamar sebagai warga umum berhenti sekitar satu jam memperhatikan anggota lalu menangkapi warga yang tidak mematuhi rambu larangan putar balik.
Saya hitung jumlah pelanggar yang di tangkap dan dibawa ke pos Lalu. Saya hitung hampir 10 orang, selalu saya datangi dan saya bertanya diapakan orang, mereka tidak tahu apabila yang bertanya Kapolda, ” kata Arief yang saat itu baru menjabat jadi Kapolda Kalimantan barat sampai wajahnya belum terlalu dikenali.
Arief pernah diusir oleh anggota lalu. Lalu ia juga berbalik memarahi petugas itu. Jenderal bintang satu itu mengatakan kekecewaannya pada petugas itu. Ia katakan, harusnya polisi melayani orang-orang, tidak jadi mencari kesalahan beberapa orang dan memalak mereka.
Selanjutnya Pos Lantasnya saya bongkar, dirubah jadi Balai Polisi dan Orang-orang, ” ujar Arief.
sumber : http://www.media-masa.com/2016/07/mantap-menyamar-sebagai-warga-biasa.html
Arief, pada saat itu, berbarengan
istrinya naik motor. Ia yang menyamar sebagai warga umum berhenti sekitar satu jam memperhatikan anggota lalu menangkapi warga yang tidak mematuhi rambu larangan putar balik.
Saya hitung jumlah pelanggar yang di tangkap dan dibawa ke pos Lalu. Saya hitung hampir 10 orang, selalu saya datangi dan saya bertanya diapakan orang, mereka tidak tahu apabila yang bertanya Kapolda, ” kata Arief yang saat itu baru menjabat jadi Kapolda Kalimantan barat sampai wajahnya belum terlalu dikenali.
Arief pernah diusir oleh anggota lalu. Lalu ia juga berbalik memarahi petugas itu. Jenderal bintang satu itu mengatakan kekecewaannya pada petugas itu. Ia katakan, harusnya polisi melayani orang-orang, tidak jadi mencari kesalahan beberapa orang dan memalak mereka.
Selanjutnya Pos Lantasnya saya bongkar, dirubah jadi Balai Polisi dan Orang-orang, ” ujar Arief.
sumber : http://www.media-masa.com/2016/07/mantap-menyamar-sebagai-warga-biasa.html