INFOJADI
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menjanjikan kebijakan-kebijakan AS di PBB akan berubah setelah dirinya dilantik pada 20 Januari 2017 mendatang.
"Mengenai PBB, hal-hal akan berbeda setelah 20 Januari," demikian disampaikan Trump dalam postingan di akun Twitter-nya seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (24/12/2016).
Hal tersebut disampaikan Trump setelah AS tidak menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan resolusi Dewan Keamanan PBB, yang menyerukan Israel untuk menghentikan pembangunan permukiman Yahudi di wilayah Palestina. Dalam voting DK PBB yang digelar pada Jumat (23/12) waktu setempat, AS memilih abstain sehingga memungkinkan DK PBB untuk mengadopsi resolusi yang didukung oleh keseluruhan 14 negara anggota DK PBB lainnya.
Resolusi DK PBB tersebut menuntut "Israel untuk segera dan menghentikan sepenuhnya semua aktivitas permukiman di wilayah pendudukan Palestina, termasuk Yerusalem timur."
Sebelum voting digelar, Trump terang-terangan mengatakan bahwa Washington harus menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan resolusi tersebut.
"Seperti yang suda sejak lama dipertahankan AS, perdamaian antara Israel dan Palestina hanya akan terwujud lewat negosiasi langsung antara pihak-pihak, dan bukan lewat penerapan ketentuan PBB," ujar Trump dalam sebuah statemen.
Sebelumnya, Trump telah memilih David Friedman sebagai Duta Besar AS untuk Israel, yang telah menyatakan bahwa Washington tak akan menekan Israel untuk menghentikan pembangunan permukiman Yahudi di wilayah Tepi Barat.