May 21, 2017

INFOJADI - Jusuf Kalla Angkat Kasus Ahok di Universitas Oxford


InfoJadi - Dengan tema Islam Jalan Tengah, Jusuf Kalla meminta negara-negara di Eropa untuk menghormati vonis dari Basuki Tjahja Purnama, yang berupa hukuman 2 tahun penjara karena terbukti menista Agama.

"Saya sangatlah memahami bahwa Inggris dan negara-negara di Eropa memiliki undang-undang dan sistem hukum yang berbeda-beda untuk persoalan ini," ujarnya saat berbicara di Oxford Centre for Islamic Studies (OXCIS), Kamis (18-05-2017) sore waktu setempat.

Tapi sebagai bagian dari sistem demokrasi kita harus menegakkan tatanan hukum, kemandirian lembaga peradilan dan saling menghormati satu sama lain," tambahnya. Ia juga mengatakan bahwa secara kepribadian mengenal Ahok yang digambarkannya sebagai Gubernur yang pinya dedikasi tapi juga impulsif.

Kepada 200 hadirin, Jusuf Kalla menambahkan bahwa kasus yang menimpa Ahok tersebut saat ini sedang dalam proses banding. Dalam sesi tanya jawab, hadirin ada yang bertanya soal Ahok dan ia menegaskan bahwa yang terjadi bukanlah diskriminasi agama.

"Ini adalah soal demokrasi. Dalam sebuah demokrasi Anda harus siap menerima kemenangan dan begitu juga kekalahan. Jika Anda kalah, Anda harus menerima kekalahannya," ujar Jusuf Kalla.

Kasus yang dihadapi Ahok, menurutnya adalah tentang penghinaan agama dan negara-negara lain pun punya aturan untuk penghinaan, misalnya di Thailand dengan peraturan bahwa raja dan kerajaan tak boleh dihina.

"Di Inggris juga begitu, kalau dinyatakan bersalah, Anda akan dipenjara, apa pun agama Anda."

Jusuf Kalla mengatakan berbagai organisasi kemasyarakatan Islam -yang banyak didirikan di era penjajahan Belanda- mengadopsi Islam Jalan Tengah atau Wasatiyah. Dua di antaranya adalah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, yang memiliki anggota sekitar 100 juta orang.

Ormas-ormas Islam, menurut Kalla, berhasil meredam kelompok-kelompok yang menyimpang yang membawa ideologi radikal. "Dua organisasi ini bersama dengan organisasi-organsasi lain di seluruh Indonesia secara konsisten menyampaikan pesan-pesan antiterorisme dan mendorong toleransi."

Info : BBC.COM  ||  PojokQQ.com  ||  JadiQQ.com