InfoJadi - Cirebon - Kabar baik untuk Rahmawati (7). Pemerintah Desa Jagapura Kulon, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, melakukan intervensi untuk membantu pengelolaan berkas percepatan operasi si gadis tanpa anus ini.
Pemerintah desa mengaku baru mengetahui tentang penderitaan Rahmawati. Sekretaris Desa Jagapura Kulon Kawedi mengungkapkan bahwa keluarga Rahmawati belum diliput oleh BPJS Kesehatan atau KIS.
"Belum ada BPJS, karena itu adalah pengumpulan data terakhir kali dilakukan pada tahun 2011. Kami akan berusaha melengkapi berkasnya, seperti SKTM dan lainnya," kata Kawedi saat ditemui oleh AFP di kantornya, Senin (2 / 10/2017).
Baca juga: Tolong, anak laki-laki tidak memiliki Anus di Cirebon yang Ingin Dioperasi
Kawedi menjelaskan bahwa saat ini kelengkapan file pembuatan BPJS tersebut diurus seseorang yang ingin membantu proses operasi Rahmawati. Kemungkinan besar, lanjut Kawedi, Rahmawati bisa menjalani perawatan medis.
"Ada yang bolak-balik ke sini, ada yang harus diurus, dan setidaknya kita bisa membuat SKTM meringankan beban biaya operasional," katanya.
Kawedi memanggil pemerintah desa belum terlambat untuk membantu warganya. Keluarga terbuka Rahmawati adalah salah satu kendala.
"Ada juga kasus yang sama, tapi tidak diselamatkan saat bayi, kalau kita tahu dari dulu, kita harus mengurusnya," kata Kawedi.
Rahmawati tinggal bersama orang tuanya, Warsina (52) dan Tarina (47), di Dusun 1 RT 3 RW 3, Desa Jagapura Kulon, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Rahmawati adalah anak kedua dari pasangan tersebut.
Warsina menyebutkan anak ini telah menjalani operasi untuk membuat saluran atau lubang buatan anus di perutnya saat berusia 10 hari menginjak Rahmawati. Sampai sekarang, lubang buatan yang terhubung dari saluran pencernaan ini berfungsi.
Sumber : Detiknews/POJOKQQ/JADIQQ