February 8, 2018

InfoJadi - Rupiah Akhir Pekan Dibuka Jatuh Makin Parah Saat Yen Bangkit


InfoJadi - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka semakin tidak berdaya setelah pada perdagangan kemarin enggan keluar dari zona merah. Kondisi pelemahan ini di tengah menguatnya yen terhadap USD.

Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka berada pada level Rp13.643/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah jauh memburuk dibandingkan posisi perdagangan kemarin yang berada di level Rp13.602/USD.

Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, pada sesi pembukaan berada di level Rp13.639/USD atau ambles dari posisi perdagangan kemarin di level Rp13.605/USD. Sementara, pada pukul 10.01 WIB bergerak jauh melemah ke level Rp13.646/USD dengan kisaran harian Rp13.628-Rp13.652/USD.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di awal perdagangan pada pukul 10.03 WIB ke posisi Rp13.646/USD atau hancur lebur dari penutupan sebelumnya Rp13.600/USD dengan kisaran level Rp13.598-Rp13.648/USD.

Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas berada di level Rp13.643/USD atau jauh memburuk dari posisi kemarin di level Rp13.600/USD.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Jumat (9/2/2018), yen mendekati level tertinggi dalam empat bulan terhadap USD, karena pasar saham global anjlok lagi.

USD terhadap yen tergelincir ke level 108,56, merayap mendekati level terendah dalam empat bulan di posisi 108,28 yang dicapai pada 26 Januari, dan telah melemah 1,3% sejauh pekan ini. Terobosan level itu bisa membuka jalan untuk menguji level terendah 2017 di level 107.32.

Sebelum anjloknya pasar pada pekan ini, salah satu perdagangan paling populer di pasar mata uang adalah membeli euro pada ekspektasi pembongkaran stimulus oleh Bank Sentral Eropa dan untuk menjual yen.

Jangan Lupa Baca Juga : Siap Usung Prabowo, Gerindra Jajaki Koalisi di Pilpres 2019

"Mengingat masalah di pasar saham, pelaku pasar kemungkinan akan terus mengurangi posisi mereka untuk saat ini," kata Minori Uchida, kepala analis FX di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ.

Menurut data yang dipublikasikan pekan lalu dari pengawas keuangan Komoditi Futures Trading Commission AS, spekulan mencatat posisi long di euro, sementara posisi short net mereka di yen tetap tinggi setelah mencapai level tertinggi dalam empat tahun pada November.

Yen juga cenderung membeli pada saat tekanan ekonomi, karena surplus akun Jepang cenderung memberi perlindungan terhadap yen dibandingkan dengan kerentanan negara-negara yang menghadapi defisit.

Euro terhadap USD berada di level 1,2248, tergelincir lebih jauh dari level tertinggi dalam tiga tahun di posisi 1,2538 yang terjadi pada 25 Januari.

Mata uang umum turun 1,6% untuk pekan ini, yang jika dipertahankan pada akhir Jumat, akan menjadi penurunan mingguan terbesar sejak November 2016.

Sumber : PojokQQ || JadiQQ