InfoJadi - Sekitar 10 ribu orang dengan membawa berbagai atribut berjalan bersama mulai dari Balai Kota Semarang hingga kantor DPRD Provinsi Jawa Tengah. Mereka berjalan sejauh sekitar 2,5 km untuk memperlihatkan persatuan Indonesia.
Persiapan acara sudah dimulai sejak sekitar pukul 06.00 di halaman Balai Kota Semarang dan Jalan Pahlawan. Acara Kirab Budaya bertema Pancasila Rumah Kita itu dilepas oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi selaku penyelenggara.
Senyum Warga Semarang Tunjukkan Perdamaian Foto: Angling Adhitya Purbaya
Ribuan orang yang berbaur terdiri dari berbagai organisasi masyarakat antara lain Taruna Merah Putih, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Forum Komunitas Putra-putri Purnawirawan TNI/Polri Indonesia (FKPPI), Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Pendeta Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), serta Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Selain itu berbagai komunitas juga ikut meramaikan kirab yaitu komunitas etnis, komunitas sepeda onthel, serta ada kesenian rebana dan drum band.
Sembari menunjukkan keakraban serta sejumlah kesenian, peserta kirab berjalan menyusuri jalan protokol dari Balai Kota di Jalan Pemuda sampai ke kantor DPRD Jateng di Jalah Pahlawan yang jaraknya sekitar 2,5 km.
Senyum Warga Semarang Tunjukkan Perdamaian Foto: Angling Adhitya Purbaya
Salah satu peserta kirab, Saiful (29) mengatakan dirinya sangat antusias mengikuti acara tersebut. Apalagi menurutnya kepala daerah juga ikut turun langsung berjalan bersama warganya itu layak mendapat apresiasi.
"Ini bentuk solidaritas saya terhadap kebhinekaan di Indonesia. Saya apresiasi karena pak Wali Kota mau ikut turun ke jalan bersama kami," kata Saiful di Jalan Pahlawan, Semarang, Minggu (20/11/2016).
Senyum Warga Semarang Tunjukkan Perdamaian Foto: Angling Adhitya Purbaya
Anggota DPR RI, Maruarar Sirait juga ikut hadir, ia juga mengatakan megapresiasi kegiatan tersebut karena menunjukkan komitmen terhadap Indonesia yang dilandasi Pancasila.
"Negara Indonesia adalah negara Demokrasi karena demo diperbolehkan tetapi juga negara hukum sehingga boleh menyampaikan pendapat tetapi tidak boleh anarkis," kata Maruarar yang juga Ketua Umum Taruna Merah Putih.
Sementara itu Hendrar menambahkan pihaknya selaku Ketua Taruna Merah Putih Jawa Tengah menyelenggarakan acara tersebut untuk menggugah warga agar merawat kebhinekaan yang ada di Semarang dan di seluruh wilayah Indonesia.
"Kalau saudara-saudara kita di luar sana masih mempersoalkan soal SARA, melalui kegiatan ini kami warga Kota Semarang justru ingin menunjukkan bahwa keberagaman itu indah," pungkas Hendrar.
Senyum Warga Semarang Tunjukkan Perdamaian Foto: Angling Adhitya Purbaya
"Saya rasa jika isu SARA masih terus menjadi persoalan, maka akan menjadi kemunduran bagi bangsa kita," imbuhnya.
Rombongan kirab mencapai finish di halaman kantor DPRD Jawa Tengah kemudian berkumpul dan menikmati hiburan musik di sana. Acara berlangsung lancar, damai, dan tawa menyelimuti semua peserta dari agama, etnis, maupun komunitas di Kota Semarang.