November 15, 2016

INFOJADI | Fakta: Shisha Tak Lebih Baik dari Rokok


InfoJadi - Banyak perokok yang beralih ke shisha, gaya merokok tembakau ala Timur Tengah. Di antara mereka menganggap shisha lebih baik dibanding rokok. Benarkan demikian?

Cara merokok shisha memang berbeda dengan mengisap rokok tembakau pada umumnya. Shisha menggunakan tabung yang berisi air. Di dalam tabung itu, tembakau dipanaskan dengan ditambahkan rasa buah-buahan. Cara menghisapnya juga melalui selang yang tersedia.

Peneliti dari The University of Pittsburgh School of Medicine mengemukakan satu sesi menggunakan shisha menghasilkan nikotin 2,5 lebih banyak dari pada satu batang rokok. Demikian dengan monoksida yang jumlahnya 10 kali lebih banyak, tar 25 kali lebih banyak, dan asap 125 kali lebih banyak dibanding satu batang rokok.

Peneliti menganalisis hasil 17 studi yang menemukan racun yang dihirup melalui setiap jenis produk tembakau. “Ini bukan perbandingan yang sempurna, karena orang yang merokok dan orang yang menggunakan shisha caranya sangat berbeda,” kata pemimpin penelitian Dr Brian A Primack PhD.

Namun, jika dibandingkan dengan rokok, Brian menilai, shisha lebih jarang dinikmati. Sementara perokok bisa mengonsumsi rokok di atas 20 batas dalam sehari. Sedangkan pengguna rutin shisha mungkin melakukannya lebih sedikit dengan waktu yang sama.

“Kami harus melakukan analisis untuk membandingkan satu sesi menggunakan shisha dengan satu rokok, karena itulah cara studi untuk mendasari laporan temuannya. Jadi yang baru kami temukan ini, belum bisa memberitahu secara persis mana yang lebih buruk,” papar Brian seperti dilansir dari Foxnews.

Kendati demikian, peneliti tetap tidak menganjurkan menggunakan shisha. Berdasarkan hasil penelitian ini, shisha menghasilkan banyak rancun. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Public Health Reports. ”Namun perokok shisha, sebenarnya terpapar lebih banyak racun, lebih dari apa yang mungkin mereka sadari,” pungkasnya.